Share this article

Daisy Fajarina, ibunda Manohara Odelia Pinot, mulai berperkara hukum di Indonesia. Saat sang anak berkibar sebagai pemain sinetron, Daisy dilaporkan Shaliha, pembantunya semasa tinggal di Prancis. Shaliha –yang oleh media-media Malaysia disebut sebagai anak angkat Daisy– melaporkan Daisy dengan tuduhan penganiayaan. Dia datang ke Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/7), bersama kuasa hukumnya, Fredrik J. Pinakunary. “Shaliha melaporkan Daisy karena kerap mendapat penyiksaan fisik selama bekerja di sana,” kata Fredrik J. Pinakunary, kepada wartawan di Mabes Polri. Seperti apa bentuk penyiksaannya? “Kalau kerja enggak benar, saya sering dipukul. Gaji saya sering ditahan Ibu Daisy,” ujar Shaliha, gadis berusia 25 tahun asal Sulawesi. Sebenarnya, ketika tinggal di Perancis, Daisy juga sudah dilaporkan Shaliha atas tuduhan perbudakan, dan diganjar hukuman 18 bulan penjara. Tetapi hukuman tersebut belum dijalani Daisy, yang lebih dulu kabur ke Indonesia. Shaliha mengaku pernah dijanjikan untuk disekolahkan oleh Daisy. “Tapi saya lebih sering diperlakukan sebagai pembantu,” ujar Shaliha menjelaskan perilaku Daisy, wanita yang menjadi populer setelah merilis kabar bahwa Manohara disiksa suaminya, Tengku Muhammad Fakhry, pangeran dari Kelantan, Malaysia. Shaliha juga menyebut ibunda Manohara itu sebagai perempuan yang suka berbohong. “Dia selalu membohongi orang, pinjam-pinjam uang,” ucapnya. Shaliha, yang datang dari Prancis pada Selasa (21/7), berencana tinggal sebulan di Jakarta. Setelah itu dia harus melanjutkan sekolah di Prancis. Perempuan yang ikut keluarga Daisy sejak usia 14 tahun ini mengungkapkan kebingungannya atas statusnya di mata keluarga Daisy sekarang. “Di Perancis dia bilang saya anak angkat, tapi enggak tahu mana yang benar,” tuturnya. Catatan Surya, kasus Shaliha inilah yang ditonjolkan oleh media Malaysia –meskipun kemudian dibantah oleh Daisy. Beberapa media Malaysia, misalnya Malay Mail, menyebut kasus Shaliha sebagai pelecehan seksual dan perkosaan. Menurut Malay Mail, Shaliha dibeli oleh keluarga ibunda Daisy pada usia tujuh tahun. Pada 1998, barulah Shaliha diserahkan kepada Daisy. Diungkapkan media tersebut bahwa sebelum ini Daisy beberapa kali mengirim e-mail (surat elektronik) kepada Shaliha, antara lain meminta ‘anak angkatnya’ itu tidak membuka aib keluarga. E-mail tersebut dikirim tak lama setelah kasus pelecehan seksual yang diduga melibatkan Daisy dan sang suami, Jurgen Reiner Noack Pinot, dilaporkan ke kepolisian Prancis. E-mail pertama bertanggal 30 Maret 2007 –atau sebulan setelah Shaliha minggat dari rumah keluarga Pinot di Cannes, Prancis. Dalam surat elektronik itu Daisy menanyakan keberadaan Shaliha dan memintanya kembali. Daisy juga mengingatkan Shaliha atas janjinya untuk merawat Daisy, yang saat itu menjalani kemoterapi akibat kanker. “Jangan biarkan apapun memisahkan kita. Kamu berjanji, bila saya sakit, kamu akan merawat saja. Lupakan saja (peristiwa) yang pernah terjadi,” pinta Daisy melalui surat elektronik. Peristiwa dimaksud Dasiy adalah ketika ibu Manohara tersebut mengetahui affair antara suaminya dengan Shaliha. Saat itu, ungkap Malay Mail, Daisy memaksa Pinot membelai bagian intim Shaliha di hadapannya. Kala itu pula –dengan penuh amarah– Daisy menggunduli anak angkatnya tersebut. Akibat kasus itu Pinot dijebloskan ke penjara di Prancis selama empat bulan. Namun, ketika datang ke Jakarta, beberapa pekan lalu, Pinot membantah. Menurutnya, dia dihukum karena kasus korupsi. Adapun Daisy disebut-sebut divonis 18 bulan penjara secara in absentia oleh pengadilan Perancis karena Daisy ‘melarikan diri’ ke Indonesia pada 2007. Dia terbukti ‘mempekerjakan orang di tengah kondisi kerja yang tidak manusiawi serta penyiksaan sejak 1998’. Daisy juga terbukti bersalah karena memfasilitasi Pinot untuk melakukan pelecehan seksual terhadap pembantu rumah tangga yang secara hukum adalah anak angkatnya, yaitu Shaliha. Namun selama ini baik Daisy selalu membantah tuduhan-tuduhan yang digencarkan oleh berbagai media Malaysia. Malay Mail juga mengungkapkan bahwa e-mail ketiga sekaligus terakhir dari Daisy ke Shaliha bertanggal 20 September 2007. Daisy menceritakan kemarahan keluarga besarnya karena ternyata Shaliha rupanya menelepon mereka dan mengadukan penderitaannya selama hidup dengan Daisy dan Pinot di Prancis. “Hentikan, Leha. Jangan menelepon kerabat kita di kampung dan menceritakan cerita bohong itu. Jangan bilang apa-apa. Jika mereka menelepon, bilang bahwa semuanya baik-baik saja,” tulis Daisy dalam e-mail tersebut, seperti dikutip Malay Mail. Daisy juga kembali mengingatkan penderitaan yang dia tanggung sejak tahun 2002 karena sakit kanker dan perselingkuhan Pinot yang berkali-kali.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ibu Manohara, Daisy Fajarina Dilaporkan Bekas Pembantu, https://surabaya.tribunnews.com/2009/07/24/ibu-manohara-daisy-fajarina-dilaporkan-bekas-pembantu.


Share this article